Count Down

Mencari Superman Superwoman

Mencari Superman Superwoman
Indonesia dengan penduduk sekitar 220 juta adalah negara empat terbesar di dunia. Indonesia berada di bawah Republik Rakyat China yang berpenduduk 1,298 miliar, India 1.065 miliar,dan Amerika Serikat sekitar 297 juta.

Berarti, pemimpin Indonesia juga setidaknya harus sekaliber ....

(Lengkapnya: Lihat Blog Terkait)

Nia Usulkan Muhaimin Iskandar


Nia Fitriyati
Jl Basuki Rahmat 61 Pacitan Jatim
nea_cute56@yahoo.com

Indonesia adalah bangsa yang besar. tidak hanya dari luas wilayahnya yang terbentang dari Sabang sampai Merauke, Indonesia juga memiliki ragam budaya dan sumber daya alam yang melimpah. Ini semua modal dasar bagi negeri yang diproklamirkan Bung Karno dan Bung Hatta ini menjadi negara besar di dunia.

Sayangnya, semua potensi ini hanya menjadi catatan-catatan dalam buku pelajaran. Para pemimpin negeri ini hanya mampu mengajarkan catatan itu pada rakyat. Mereka gagal menjadikan modal dasar itu sebagai alat untuk meningkatkan harkat dan martabat bangsa ini di mata internasioanl. Yang terjadi justru sebaliknya, para pemimpin negeri ini malah berlomba-lomba menggadaikan warisan para pahlawan untuk kepentingan perutnya sendiri. (Kecuali Bung Karno ya...)

Dalam kondisi yang seperti inilah Indonesia membutuhkan pemimpin yangh mampu merubah paradigma berfikir para elit dan seluruh anak bangsa. Apa itu, menjadikan Indonesia yang adil makmur dan sejahtera sebagaimana yang diamanatkan dalam sila-sila Pancasila.

Untuk menciptakan itu diperlukan pemimpin yang sudah selesai pada level memahami Indonesia sebagai nation dan state dengan segala keunikannya. Tidak ada orang yang mampu memahami Indonesia secara baik dengan sekian keunikannya kalau ia tidak pernah menekuni dunia aktivisme yang sarat dengan tantangan dan penuh dinamika.

Dalam konteks Indonesia yang semakin tidak jelas arah dan tujuannya ini, pemimpin yang berani dan tegas sngat diperlukan. Pemimpin yang mampu menolak setiap upaya pendiktean kebijakan yang merugikan rakyat. Pemimpin yang berani mengatakan tidak saat Amerika, Uni Eropa dan International Monetary Fund, serta Word Bank meminta ini itu.

Pemimpin yang mau merelakan waktunya untuk menghilangkan rasa kantuk jika masih ada warga negaranya yang kelaparan, sulit cari BBM, harga rumah sakit mahal dan beras tak terjangkau. Pemimpin yang terlatih dari konflik yang berkepanjangan sebagai Sunnatullah hidup.

Atas dasar itulah sosok Muhaimin iskandar yang saat ini menjadi Ketua Umum DPP PKB layak untuk dicalonkan sebagai capres 2009. Muhaimin tergolong muda secara umur. Matang dalam berorganisasi dan memahami persoalan bangsa ini secara komprehensif.

Pengalamannya menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasisiwa Islam Indonesia menjadi modal dasar untuk memipin partai berlambang bola dunia. Meski saat ini sedang diuji dengan konflik yang tak berujung.

Pengalamannya sebagai Wakil Ketua DPR dua pereode cukup bisa menjadi modal bagaimana membangun demokrasi Indonesia yang berbasiskan kesejahteraan dan latar belakangnya yang dari pesantren dengan ciri khas kesederhanaannya juga menjadi modal untuk selalu peduli dengan wong cilik.

Atas dasar itu semua, Cak Imin panggilan akrabnya, diharapkan akan mampu membawa Indonesia menjadi negara besar yang tidak hanya dihargai dunia tetapi juga disegani oleh kawan maupun lawannya.

salam

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Setuju cak imin jadi capres.Ini akan menjadi awal yang baikbagi kebangkitan kaum muda. Ini sekaligus akan menjadi kebangkitan indonesia. Semoga Cak imin dapat meneruskan langkah Gus Dur.

Kalau gusDurhanya 1,8 bulan Muhaimin Insyallah akan menjadi presiden 5 tahun penuh.

Bravooooooooooooooo